Rabu, 05 Juni 2019

Mengkonsistenkan Ramadan

Salat Id Desa Bangkok Gurah Kediri
Kotib/Imam : Ustaz Bp H. Ismuhadi, S.Pd

Setelah Ramadan, kita harus tetap konsisten beribadah dalam 11 bulan berikutnya. Sebagai muslim, kita tidak boleh semata mengistimewakan Ramadan namun mengabaikan bulan lainnya.
"Kita tidak boleh abdun ramadaniyyun harusnya abdun robbanian. Jadilah hamba Allah SWT dan jangan jadi hamba Ramadan," kata H. Ismuhadi, S.Pd. saat menjadi khatib Salat Idulfitri 1440 H di lapangan Desa Bangkok, Gurah, Kediri, Jawa Timur, Rabu (5/6/2019).
Dia mengatakan indikator Ramadan sukses adalah istikamah seperti saat Ramadan. Jadi, spirit Ramadan jangan sampai terhenti di 11 bulan lainnya. "Itulah yang kita minta dalam salat, ihdinassiratal mustaqim."
Menurut dia, istikamah lebih baik dari ibadah yang banyak tapi tidak konsisten. "Sesungguhnya karomah waliyullah adalah Istiqomah."
Agar selalu istikamah, kiat yang dilakukan adalah:
1. Berdoa
Rasulullah sering berdoa. Doa yg diajarkan dalam Alquran:
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ

Artinya: Ya Tuhanku janganlah Engkau palingkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk, dan berilah kami rahmat, sesungguhnya Engkau adalah dzat yang banyak pemberiannya.

Doa yang sering dipanjatkan Nabi Muhammad SAW:
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
“Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).”

2. Usaha keikhlasan dalam ibadah
Al-Bayinah 5
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ
وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ Padahal mereka tidak
 disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
 Ikhlas amalan itu langgeng atau istikamah. Amalan yang tidak ikhlas tidak langgeng
3. Rutin
Amalan ajeg meski sedikit lebih disukai Allah. Amalan istimror.
Dari ’Aisyah –radhiyallahu ’anha-, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” ’Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya. [5]

Dari ’Aisyah, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah. Rasul shallallahu ’alaihi wa sallam menjawab,
أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ
”Amalan yang rutin (kontinu), walaupun sedikit.”[6]

4. Rajin muhasabah
Lakukan koreksi diri. Al Haysr: 18
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Imam Ibnu Katsir: hisablah dirimu sebelum dihisab Allah SWT.

5. Memilih teman
Itu yang membuat kita istikamah.
Kisah berteman dengan pemilik minyak wangi atau Pande besi. Imam Ghozali: bersahabat dengan orang pelit akan tertular.
Assobihu sohib (pepatah Arab)
Terkait Idulfitri, Allah SWT tidak menjadikan Hari Raya Idulfitri kecuali dengan tujuan, pertama, agar manusia bersyukur:
Albaqarah185 "... mengagungkan Allah atas petunjuk yang diberikan Allah kepadamu agar kamu bersyukur."
Kedua, agar merayakan hari kemenangan dengan senang, tetapi tidak berlebih-lebihan. (HW)

0 komentar:

Posting Komentar