Senin, 13 Mei 2019

Trofi Back-to-Back Manchester City


Reuters

FALMER-Pelatih bertangan dingin, Josep "Pep" Guardiola, hanya membutuhkan tiga musim untuk menggapai dua trofi Liga Premier  bersama Manchester City. Guardiola mempersembahkan trofi keenam dalam sejarah Manchester City di Liga Premier setelah mengalahkan Brigton & Hove Albion dengan skor 4-1 pada matchweek penutup musim di American Express Community (Amex) Stadium, Falmer, Minggu (12/5).
Mantan juru taktik Barcelona dan Bayern Munich itu pada musim perdananya, 2016/2017, memang gagal mengklaim juara. Namun, juru taktik berusia 48 tahun ini membayar lunas kegagalan pada musim pertamanya di Liga Premier tersebut dengan membawa The Citizens juara dua kali beruntun alias back-to-back di musim berikutnya.
Kepastian anak asuh Guardiola mempertahankan gelar Liga Premier pada 2018/2019 ini terjadi setelah Sergio Aguero dkk. menumbangkan Brigton. Pada waktu bersamaan, pesaing City, Liverpool, juga menang yaitu dengan skor 2-0 melawan Wolverhampton Wanderers di Anfield. City menuntaskan musim dengan mengoleksi total 98 poin, hanya unggul sebiji poin atas Liverpool, pada klasemen akhir.
The Citizens mematahkan tabu juara bertahan Liga Premier sejak 2009 alias 10 tahun silam. Sebelum ini, kali terakhir tim juara yang mampu mempertahankan gelar di Liga Premier yakni Manchester United ketika meraih hattrick pada 2006/2007, 2007/2008, dan 2008/2009. Guardiola pun menjadi pelatih pertama yang bisa menjuarai Liga Premier secara back-to-back sejak Sir Alex Ferguson lengser dari kursi manajer Manchester United.
Ini menjadi trofi keenam bagi City dalam sejarah Liga Premier. Sedangkan bagi Guardiola, ini menjadi gelar liga domestik kali kedelapan dalam karier manajerialnya. Sebelumnya, pelatih berkepala plontos ini mempersembahkan tiga gelar Liga Primera Spanyol bersama Barcelona dan tiga trofi Bundesliga bersama Bayern Munich.
"Back-to-back, ini penuh perjuangan berat dan sangat memuaskan akhirnya bisa mewujudkannya. Liverpool benar-benar istimewa musim ini. Saya tidak bermaksud kasar, mereka benar-benar tidak layak kalah," ungkap kapten City, Vincent Kompany, seperti dilansir Reuters.
City masih berpeluang menuntaskan musim ini dengan treble winner apabila mampu menaklukkan Watford pada final Piala FA di Stadion Wembley, London, Sabtu (18/5) mendatang. Trofi Piala FA bakal menjadi pelengkap musim City setelah meraih Piala Liga dan Liga Premier, sekaligus menebus kegagalan mereka menjuarai Liga Champions musim ini.
City dibuat panik ketika gawang mereka kebobolan gol pemain Brighton, Glen Murray, meneruskan sepak pojok Bruno Saltor pada menit ke-27 di Amex Stadium. Padahal, saat itu di Anfield, Liverpool telah unggul lewat gol Sadio Mane pada menit ke-17.
Guardiola terlihat gusar. Dia sampai melepas sweater yang dikenakannya. Untung kepanikan City tidak berlangsung lama. Hanya berjarak 83 detik sejak gol Murray, bomber maut Manchester Biru, Sergio Aguero, menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Aymeric Laporte lantas membuat beban City benar-benar terangkat dengan gol sundulannya yang membawa keunggulan 2-1 pada menit ke-38.  Di babak kedua, tembakan geledek Riyad Mahrez dan gol tendangan bebas langsung Ilkay Gundogan menyempurnakan pesta juara City menjadi 4-1. Sementara di Anfield, Liverpool menambah satu gol, lagi-lagi dari Sadio Mane.
Liverpool sudah berusaha mati-matian untuk mengakhiri paceklik gelar Liga Premier mereka sejak 1990. Sayang, nasib berkata lain. Meski melejit dengan 97 poin sepanjang musim, The Reds meneruskan penantian panjang meraih trofi Liga Premier sejak 20 tahun silam.
Liverpool menjadi tim pertama dalam sejarah di kasta tertinggi Inggris yang mampu menembus 97 poin tapi tidak mampu finis di puncak. Catatan itu semakin ironis, karena Liverpool juga menjadi tim pertama yang gagal juara meski hanya menelan sekali kekalahan sepanjang musim!
Namun, Liverpool masih bisa terhibur dengan dinobatkannya Mohamed Salah dan Sadio Mane sebagai top scorer Liga Premier musim ini bersama penyerang Arsenal, Pierre Emerich Aubameyang, yang masing-masing mengoleksi 22 gol. Bek Liverpool, Virgil van Dijk, melengkapi penghargaan individu dengan ditahbiskan sebagai Pemain Terbaik Musim Ini. Liverpool juga masih mempunyai kesempatan menyelamatkan musim ini dari nirgelar ketika menghadapi Tottenham Hotspur pada final Liga Champions, 1 Juni mendatang. (Hanifah Kusumastuti/Solopos/Koran Solo)

0 komentar:

Posting Komentar