Tarawih Keliling Solopos-Pemkot Solo di Masjid Almuflihun Batari Jl. Adisucipto Solo
K.H. Dian Nafi' |
Hal ini
untuk mengamalkan bagaimana seorang Nabi dipilih Allah karena memiliki kriteria
seorang yang jujur dalam menyampaikan informasi.
“Nabi
berasal dari kata Naba yang memiliki arti harafiah berita. Nabi berarti seorang
pembawa berita yang memiliki kriteria jujur, menyampaikan apa adanya dan tidak
dibumbui,” ucapnya saat memberikan tausiah dalam Tarawih Keliling Solopos-Pemkot Solo di Masjid Al Muflihun Batari, Karangasem,
Laweyan, Solo,
Kamis (16/5/2019).
Menjadi
warga negara yang baik menurutnya juga harus memiliki sifat menghindari
kedengkian. Karena kedengkian diyakini mampu merusak hubungan sesama manusia.
Selain itu, sifat sombong juga harus dihindari karena memberikan dampak yang
sama.
“Jangan
sampai, sebagai manusia ketika berkomunikasi ada sisipan kedengkian. Manusia
tepat, terjaga dengan baik selama tidak saling mendengki. Sombong dengan merasa
lebih baik dibandingkan manusia lainnya pun juga tidak boleh,”
imbuh dia.
KH
Dian Nafi’ menekankan pentingnya sebagai manusia dan warga
negara Indonesia untuk pandai dalam mengelola informasi. Baik itu saat
menyampaikan informasi maupun ketika menerima suatu informasi.
”Manusia
bisa menjadi lebih baik apabila bisa mengelola informasi. Dan berilah kabar
gembira bagai orang-orang yang terbuka menerima seluruh informasi secara
objektif tanpa prasangka, lalu mereka yang mengikuti yang terbaik yang mencerna
informasi dengan tidak hanya sekadar
menerima tetapi juga menggali faktanya. Itu namanya pencerna informasi.
Kemudian, orang-orang yang mendapatkan hidayah dan menggunakan hidayah tersebut
untuk memproduksi pengetahuan yang baru,”
tutur dia.
Dia mengajak masyarakat untuk berhati-hati ketika menyampaikan
suatu informasi. Informasi yang salah dapat berakibat
terkait keamanan dan ketakutan terhadap masyarakat. Hal
tersebut menjadikan pentingnya seorang manusia yang berakal untuk pandai
mengelola suatu informasi.
“Tidak
hanya objektif dan logis. Tetapi keyakinan terhadap Allah SWT ketika
menyampaikan informasi yang baik itulah yang namanya Ulul Alba. Hati-hati
ketika menyampaikan informasi terkait keamanan dan ketakutan terhadap
masyarakat,” paparnya.
Dalam Alquran Surat Azzumar 17-18, disebutkan kualitas manusia dalam menyikapi informasi adalah:
1. Terbuka
2. Mengikuti informasi yang terbaik, menguji fakta empiris informasi tersebut
3. Ulul Albab, ciri-cirinya:
Terus menerus mengingat Allah SWT dalam berbagai keadaan, memikirkan penciptaan langit dan bumi. (QS Ali Imran 190-191)
QS Azzumar: 17 |
QS Azzumar: 18 |
QS Ali Imran 190-191 |
0 komentar:
Posting Komentar